Suku Belide
merupakan salah satu suku di Sumatera Selatan di mana suku ini mempunyai
catatan goegrafis yang membentang dari hulu sungai Musi sampai ke wilayah Ogan
Ilir bagian Barat. Wilayahnya sangat luas, dan jika dibuat sebuah peta maka
kelihatan gambarnya agak memanjang. Daerahnya meliputi dataran sedang sampai ke
hilir sungai Lematang. Keadaan di sini membuat masyarakat suku Belide mayoritas
pekerjaannya adalah petani karet dan persawahan.
Suku
Belide tergolong suku yang sudah lama
mendiami wilayah Sumatera Selatan, Mengapa demikian? dihitung dari jumlah
ketotalan penduduk Belide, maka dapat dinyatakan garis keturunan Belide sudah
sagat panjang dan menyebar di beberapa Kabupaten. Hal ini sangatlah wajar
apabila di Sumatera Selatan terdapat salah satu suku yang dinamakan Belide,
dikarenakan wilayah ini sangat baik tanahnya untuk dijadikan perkebunan.
CATATAN GEOGRAFIS
Wilayah
Belide membentang dari daerah Hulu Sungai Musi sampai berbatasan dengan wilayah
OganIlir Barat. Keadaan wilayahnya antra lain pesisir sungai Lematang, daratan Utara Rambang, dan
daratan Barat Daya rawa-rawa Palembang.
Ini menunjukkan wilayah Belide sebagian ada di pinggir sungai dan mayoritas
berada di dataratan sedang.
Keadaan
alam tersebut menggambarkan wilayah Belide sangat luas dan membentang panjang.
Hal ini menunjukkan bahwa persebaran Suku Belide tidak bersifat lokal, namun
menyebar luas, bahkan sebagian diselingi oleh wiayah suku-suku lain, seperti
suku Lematang, dan Suku Rambang. Namun, semua orang Bellide mempunyai ciri khas
yakni bahasa Belide.
MAKANAN
Jenis
makanan khas masyarakat Belide adalah Pde. Pde adalah jenis masakan yang
terbuat dari ikan yang dihancurken kemudian dimasukkan dalam toples selama
seminggu. Setelah itu baru dibuaka dan siap untuk dimasak. Jenis racikan ini
menunjukkan bahwa Belide mempunyai ciri khas yang masyarakat lain belum tentu
bisa untuk membuatnya.
Mengenai
rasa Pde, tergantung orang yang mencicipinya Sebagaian ada yang menanggapnya
nikmat dan menambah tenaga untuk bekerja, namun juga sebagian lagi ada yang
alergi bahkan jika memakannya badannya gatal-gatal. Jadi mengenai rasa pde
tergantung siapa yang mencicipinya. Namun, umumnya masyarakat Belide sudah bisa
memakan jenis makanan ini.
BAHASA
Mengenai
bahasa Belide mempunyai ciri khas dan loghat bahasa tersendiri. Hal ini bisa
ditandai dengan loghat yanng intonasnya naik turun dan lebih sering menggunakan
hurf “e” pada tengah atau ujung kalimat. Misalnya : Untuk mengucapakan
kata “dari mana” mereka mengucapkannya “deri mana”, contoh lain pada kalimat “
surga dunia” mereka menyabutnya “surge dunie”, gaya bahasa ini menandakan bahwa
bahasa Belide terasimilasi juga oleh Bahasa Lematang yang lebih banyak “e”.
Bahasa
Belide namapaknya juga sudah mengalami asimilasi Bahasa Indonesia. Hal ini
tampak pada masyarakatnya yang biasanya menggunakan bahasa Belide total, namun
sekarang sudah terpotong potong oleh penggunaan Bahasa Indonsia. Hal ini memang
wajar, mengingat kebutuhan Bahasa Indonesia juga penting, dan juga tampak pengaruhnya
dibawa oleh para pelajar Belide itu sendiri.
Bahasa
Belide nampaknya sekarang sudah banyak hilang. Bahasa Belide yang lebih
mempunyai ciri khas biasanya masih dipakai oleh orang-orang yang sudah berusia lanjut.
Mereka memakai bahasa Belide dikarenakan sulit untuk membiaskan bahasa baru
yang dibawa oleh para pelajar. Ini menggambarkan Bahasa belide perlahan-lahan
kosakatanya akan semakin berkurang.
Adapuan
setiap desa di wilayah Belide mempunyai ciri khas masing-masing mengenai
intonasi bahasa yang dipakai sehari-hari. Seseorang dapat mengetahui identitas
orang lain lewat intonasi bahasa yang dipakai. Dan juga beberapa jenis kata
yang mahir di suatu desa, belum tentu mahir di desa-desa lainnnya.
Ini menunjukkan bahwa setiap desa di wilayah Belide mempunyai ciri khas
mengenai penggunaan bahasa masing-masing.
EKONOMI
Bentang
alam wilayah Belide adalah dataran sedang. Keadaan alam ini memberikan peluang
bagi masyarakat Belide untuk menanam karet dan jenis tumbuhan lainnya.
Berhubung juga harga karet terkadang melambung tinggi, hal ini membuat
masyarakat antusias untuk mengembangan hasil karet.
Di
sebagian wilayah Belide berada di pesisir sungai Lematang. Keadaan ini juga memicu masratakat untuk
mengambil hasil sungai Lemtang yang beragam jenisnya. Mulai dari ikan, belut,
dan jenis binatang air lainnya. Hal ini menandakan bahwa sungai juga potensial
untuk dikembangakan oleh masyarakat Belide.
Adapun
sumber penghasilan lainnya seperti berdagang, menjadi pegawai, kalau dihitung
dari jumlah kuantitas masyarakat Belide, maka akan didapati bahwa untuk urusan
jenis tersebut belum terlalu menarik bagi masyarakat Belide. Hal yang paling
dikembangkan oleh masyarakat Belide adalah hasil perkebunanan karet.
0 komentar:
Posting Komentar